Kamis, 15 Oktober 2009

Trik Sulap Menebak angka

Dengan menguasai trik ini Anda dapat menebak 3 angka yang disembunyikan sukarelawan

Trik :

1. Panggil seorang sukarelawan dan suruh ia menuliskan tiga angka di sebuah kertas, misal angka pertama 3 , kedua 1 , ketiga 4.
2. Suruh sukarelawan mengalikan angka pertama dengan angka 2 (3 x 2 = 6)
3. Tambahkan hasilnya dengan angka 5 (6+5=11)
4. Kalikan hasilnya dengan angka 5 (11 x 5 = 55)
5. Suruh sukarelawan menambahkan hasilnya dengan angka kedua yang telah ia tulis dalam hal ini yaiti angka 1 (55 + 1= 56)
6. Kalikan hasilnya dengan angka 10 (56x10 = 560)
7. Tambahkan hasilnya dengan angka ketiga yang telah ia tulis (560+4=564)
8. Minta sang sukarelawan menyebutkan hasilnya kepada anda. Yang harus anda lakukan adalah mengurangi angka tersebut dengan angka 250 untuk mengetahui angka yang ditulis sukarelawan. Dalam hal ini yaitu 564 – 250 = 314 , jadi angka yang ditulis oleh sukarelawan adalah angka 1, angka 2, dan angka 3.
9. Sebutkan angka tersebut dan suruh sukarelawan menunjukan kertas yang berisikan angka tersebut.

Jumat, 09 Oktober 2009

RINGKASAN TENTANG ALGORITMA PEMROGRAMAN DASAR



RINGKASAN TENTANG ALGORITMA PEMROGRAMAN DASAR

• Variabel adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau
mengosongkan nilainya dan memanggil kembali apabila dibutuhkan.
Setiap variabel akan mempunyai nama (identifier) dan nilai.
• Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan
tidak bisa diubah.
• Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk
memenuhi kebutuhan dalam pemrograman komputer.
• Tipe data dapat dikelompokkan menjadi tipe data primitive dan tipe
data composite. Tipe data primitive terdiri dari numeric, character,
dan bolean. Sedangkan tipe data composite terdiri dari array,
record/struct, image, date time, subrange, enumerasi, obyek dan
variant.
• Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian
masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma harus benar dan
harus berhenti. Setelah berhenti, algoritma memberikan hasil yang
benar.
• Algoritma dapat ditulis dengan cara Structured English, Pseudocode
dan Flowchart.
• Struktur berurutan terdiri satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi
dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya.
• Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan
pelaksanaan jika suatu kondisi yang disyaratkan dipenuhi.
• Struktur pengulangan terdiri dari dari kondisi pengulangan dan
badan pengulangan dan dapat dilakukan dengan For dan While.
• Array adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen
yang bertipe sama, setiap elemen diakses langsung melalui
indeksnya. Operasi pencarian pada array dapat dilakukan dengan
cara linear search sedangkan pengurutan dengan metode bubble
sort.
• File data ada yang bersifat urut dan ada yang acak. Metode
pembacaan dan penulisan dibedakan dari modusnya.

Sumber : buku elektronik sekolah

OPERASI FILE



OPERASI FILE

File seringkali digunakan untuk menyimpan data agar data tidak hilang.
Data atau yang ada dan dihasilkan pada program akan hilang ketika program
diakhiri, sehingga file digunakan untuk menyimpan data tersebut. Ada dua jenis
file yaitu file program dan file data. File program berisi kode-kode program
sedangkan file data hanya berisi data. File data terdiri dari dua jenis yaitu file
data berurutan (sequential data file) dan file data acak (random-access data file).
Perbedaan utama dari kedua jenis file data ini adalah dapat dilihat pada tabel
berikut.
File data berurutan File data acak
- Record atau baris data harus
dibaca berurutan mulai dari yang
pertama
- Panjang field untuk setiap record
tidak perlu sama
- Pengubahan serta penambahan
record tertentu sukar dilakukan
- Record tidak perlu dibaca
berurutan
- Panjang field untuk setiap
record harus sama
- Pengubahan serta penambahan
record lebih mudah dilakukan

ALGORITMA PENULISAN DATA PADA FILE
Algoritma yang digunakan untuk penulisan data untuk file data berurutan
maupun acak secara prinsip sama, hanya modusnya yang berbeda. Berikut ini
adalah algoritma penulisan data dalam SE.
Open “modus”, , “nama file data”
Write , field 1, field 2, .. field n
Close buffer number
Modus O menunjukkan file ini dibuka untuk ditulisi.
Contoh 5.25. Contoh penerapan algoritma penulisan data.
Misalkan kita punya file data dengan nama “siswa.dat” yang field-nya adalah
nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk menuliskan data adalah
sebagai berikut.
Open “O”, #1, “siswa.dat”
Write #1, , ,
Close #1
Notasi #1 menunjukkan siswa.dat akan ditempatkan dalam buffer no 1.
Notasi ini harus sama digunakan di seluruh progam di atas. Artinya kalau kita
menempatkan suatu file dengan nomor buffer #1 maka ketika membuka,
menulis, membaca dan menutup harus menggunakan notasi tersebut. Demikian
juga bila kita menempatkan pada buffer no #2.

ALGORITMA PEMBACAAN DATA PADA FILE
Algoritma membaca data algoritmanya hampir sama dengan menuliskan
data, tetapi modus yang digunakan tidak O tetapi I. I adalah input yang berarti
file data dibuka untuk dibaca datanya sebagai input. Berikut ini algoritmanya
dalam SE.
Open “modus”, , “nama file data”
While not EOF:
Input , field 1, field 2, ..
field n
Print field 1, field 2, .. field n
End while
Close buffer number
Pernyataan While Not EOF digunakan untuk memeriksa apakah sudah ada
pada baris terakhir dari data. Jika belum maka baris-baris data akan dibaca dan
dicetak sampai baris terakhir. Pernyataan input digunakan untuk mengambil
data dari file untuk dimuat ke dalam program. Sedangkan pernyataan print
digunakan untuk mencetak data ke layar komputer.
Contoh 5.26. Contoh penerapan algoritma penulisan data.
File data dengan nama “siswa.dat” seperti pada contoh 5.25 yang field-nya
adalah nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk membaca data adalah
sebagai berikut.
Open “I”, #2, “siswa.dat”
While not EOF:
Input #2, , ,
Print , ,
End while
Close buffer number

sumbep : buku elelektronik sekolah

OPERASI FILE



OPERASI FILE

File seringkali digunakan untuk menyimpan data agar data tidak hilang.
Data atau yang ada dan dihasilkan pada program akan hilang ketika program
diakhiri, sehingga file digunakan untuk menyimpan data tersebut. Ada dua jenis
file yaitu file program dan file data. File program berisi kode-kode program
sedangkan file data hanya berisi data. File data terdiri dari dua jenis yaitu file
data berurutan (sequential data file) dan file data acak (random-access data file).
Perbedaan utama dari kedua jenis file data ini adalah dapat dilihat pada tabel
berikut.
File data berurutan File data acak
- Record atau baris data harus
dibaca berurutan mulai dari yang
pertama
- Panjang field untuk setiap record
tidak perlu sama
- Pengubahan serta penambahan
record tertentu sukar dilakukan
- Record tidak perlu dibaca
berurutan
- Panjang field untuk setiap
record harus sama
- Pengubahan serta penambahan
record lebih mudah dilakukan

ALGORITMA PENULISAN DATA PADA FILE
Algoritma yang digunakan untuk penulisan data untuk file data berurutan
maupun acak secara prinsip sama, hanya modusnya yang berbeda. Berikut ini
adalah algoritma penulisan data dalam SE.
Open “modus”, , “nama file data”
Write , field 1, field 2, .. field n
Close buffer number
Modus O menunjukkan file ini dibuka untuk ditulisi.
Contoh 5.25. Contoh penerapan algoritma penulisan data.
Misalkan kita punya file data dengan nama “siswa.dat” yang field-nya adalah
nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk menuliskan data adalah
sebagai berikut.
Open “O”, #1, “siswa.dat”
Write #1, , ,
Close #1
Notasi #1 menunjukkan siswa.dat akan ditempatkan dalam buffer no 1.
Notasi ini harus sama digunakan di seluruh progam di atas. Artinya kalau kita
menempatkan suatu file dengan nomor buffer #1 maka ketika membuka,
menulis, membaca dan menutup harus menggunakan notasi tersebut. Demikian
juga bila kita menempatkan pada buffer no #2.

ALGORITMA PEMBACAAN DATA PADA FILE
Algoritma membaca data algoritmanya hampir sama dengan menuliskan
data, tetapi modus yang digunakan tidak O tetapi I. I adalah input yang berarti
file data dibuka untuk dibaca datanya sebagai input. Berikut ini algoritmanya
dalam SE.
Open “modus”, , “nama file data”
While not EOF:
Input , field 1, field 2, ..
field n
Print field 1, field 2, .. field n
End while
Close buffer number
Pernyataan While Not EOF digunakan untuk memeriksa apakah sudah ada
pada baris terakhir dari data. Jika belum maka baris-baris data akan dibaca dan
dicetak sampai baris terakhir. Pernyataan input digunakan untuk mengambil
data dari file untuk dimuat ke dalam program. Sedangkan pernyataan print
digunakan untuk mencetak data ke layar komputer.
Contoh 5.26. Contoh penerapan algoritma penulisan data.
File data dengan nama “siswa.dat” seperti pada contoh 5.25 yang field-nya
adalah nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk membaca data adalah
sebagai berikut.
Open “I”, #2, “siswa.dat”
While not EOF:
Input #2, , ,
Print , ,
End while
Close buffer number

sumbep : buku elelektronik sekolah

STRUKTUR ALGORITMA PEMOGRAMAN



STRUKTUR ALGORITMA PEMOGRAMAN

STRUKTUR ALGORITMA PERCABANGAN
Sebuah program tidak selamanya
akan berjalan dengan mengikuti struktur
berurutan, kadang-kadang kita perlu
merubah urutan pelaksanaan program dan
menghendaki agar pelaksanaan program
meloncat ke baris tertentu. Peristiwa ini
kadang disebut sebagai
percabangan/pemilihan atau keputusan.
Hal ini seperti halnya ketika mobil berada
dalam
Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan pelaksanaan
jika suatu kondisi yang disyaratkan dipenuhi. Pada proses seperti ini simbol
flowchart Decision harus digunakan. Simbol decision akan berisi pernyataan
yang akan diuji kebenarannya. Nilai hasil pengujian akan menentukan cabang
mana yang akan ditempuh.
Contoh 5.15. Struktur percabangan untuk masalah batasan umur.
Sebuah aturan untuk menonton sebuah film tertentu adalah sebagai berikut, jika
usia penonton lebih dari 17 tahun maka penonton diperbolehkan dan apabila
kurang dari 17 tahun maka penonton tidak diperbolehkan nonton. Buatlah
flowchart untuk permasalahan tersebut.
Penyelesaian:
Permasalahan diatas merupakan ciri permasalahan yang menggunakan
struktur percabangan. Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan jika ..
maka ...(atau If ... Then dalam Bahasa Inggris.
Flowchart penyelesaian masalah tampak pada Gambar 5.9. Pada gambar
tersebut, tampak penggunaan simbol Decision. Pada simbol ini terjadi
pemeriksaan kondisi, yaitu apakah usia lebih dari 17 tahun atau tidak. Jika
jawaban ya maka program akan menghasilkan keluaran teks “Silahkan
Menonton”, sedangkan jika input usia kurang dari 17 tahun maka program
akan menghasilkan keluaran teks “Anda Tidak Boleh Menonton”.
Struktur percabangan untuk perhitungan dua buah bilangan.
Dalam suatu perhitungan nilai P = X + Y. Jika P positif, maka Q = X * Y,
sedangkan jika negative maka nilai Q = X/Y. Buatlah flowchart untuk mencari
nilai P dan Q
Penyelesaian:
Pada contoh ini input yang dibutuhkan adalah nilai X dan Y, sedangkan
proses pemeriksaan kondisi dilakukan pada nilai P apakah positif (termasuk
0) ataukah negative. Perhatikan flowchart penyelesaian masalah pada
Gambar 5.10.
Gambar 5.10. Flowchart penyelesaian untuk perhitungan dua buah bilangan.
Kedua contoh di atas (5.15 dan 5.16) merupakan contoh struktur
percabangan sederhana yang melibatkan hanya satu percabangan. Pada
masalah-masalah yang lebih rumit, kita akan menjumpai lebih banyak
percabangan. Kita juga akan menjumpai suatu struktur percabangan berada di
dalam struktur percabangan yang lain, atau yang biasa disebut nested
(bersarang). Perhatikan contoh-contoh berikut.
Contoh 5.17. Struktur percabangan bersarang untuk masalah fotokopi.
Sebuah usaha fotokopi mempunyai aturan sebagai berikut :
- jika yang fotokopi statusnya adalah langganan, maka berapa lembar pun dia
fotokopi, harga perlembarnya Rp. 75,-
- jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100
lembar harga perlembarnya Rp. 100,-. Sedangkan jika lebih atau sama
dengan 100 lembar maka harga perlembarnya Rp. 85,-.
Buat flowchart untuk menghitung total harga yang harus dibayar jika seseorang
memfotokopi sejumlah X lembar.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, masalah terlihat lebih rumit. Ada dua percabangan yang
terjadi. Yang pertama adalah pemeriksaan apakah status seseorang
pelanggan atau bukan. Kedua, apabila status seseorang bukan pelanggan,
maka dilakukan pemeriksaan berapa jumlah lembar fotokopi, apakah lebih
dari 100 lembar atau tidak.
Pada soal ini kita juga menjumpai apa yang disebut sebagai nested.
Perhatikan pernyataan pada syarat kedua dari persoalan di atas.
jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari
100 lembar harga perlembarnya Rp. 100
pernyataan jika yang kedua berada di dalam jika yang pertama.
Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah status orang yang
fotokopi dan jumlah lembar yang difotokopi. Sehingga variable input yang
digunakan adalah:
- Status untuk status orang yang fotokopi
- JLF untuk jumlah lembar yang difotokopi
Selain itu terdapat variable dengan nama HPP yang digunakan untuk
menyimpan harga per lembar dan TH untuk menyimpan nilai total harga.
Perhatikan, variable Status bertipe data char, sehingga penulisannya harus
menggunakan tanda “ “.
Flowchart penyelesaian masalah ini dapat dilihat pada Gambar 5.11.
Rekayasa Perangkat Lunak 111
Gambar 5.11. Flowchart penyelesaian untuk masalah fotokopi.
Contoh 5.18. Struktur percabangan bersarang untuk masalah kelulusan siswa.
Aturan kelulusan siswa pada mata pelajaran Pemrograman Web diterapkan
sebagai berikut :
• Jika nilai ujian tengah semester (UTS) lebih besar dari 70 maka siswa
dinyatakan lulus dan Nilai Akhir sama dengan nilai UTS.
• Jika nilai UTS kurang atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan lulus
jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 60 dimana Nilai Akhir = (nilai
UTS x 40%) + (nilai UAS x 60%).
Buatlah flowchart penyelesaian masalah tersebut apabila output yang diinginkan
adalah NIM, Nama Siswa, Nilai Akhir dan Status Kelulusan.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, ada dua percabangan. Yang pertama adalah pemeriksaan
apakah nilai UTS siswa lebih dari 70. Kedua, apabila nilai UTS tidak lebih
dari 70, maka dilakukan pemeriksaan apakah nilai akhir lebih dari 60.
Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah NIM, nama siswa,
nilai UTS, dan nilai UAS. Sehingga variable input yang digunakan adalah:
NIM untuk Nomor induk siswa, nama untuk nama siswa, NUTS untuk nilai
ujian tengah semester, dan NUAS untuk nilai ujian akhir semester.
Sedangkan variabel ouput terdiri dari NA yang digunakan untuk menyimpan
nilai akhir dan Status untuk menyimpan status kelulusan.113

STRUK URALGORITMA ENGULANGAN

Dalam banyak kasus
seringkali kita dihadapkan
pada sejumlah pekerjaan
yang harus diulang berkali.
Salah satu contoh yang
gampang kita jumpai adalah
balapan.
Mobil-mobil peserta harus
mengelilingi lintasan sirkuit
berkali-kali sesuai yang
ditetapkan dalam aturan lomba. Siapa yang mencapai garis akhir paling cepat,
dialah yang menang.
Pada pembuatan program komputer, kita juga kadang-kadang harus
mengulang satu atau sekelompok perintah berkali-kali agar memperoleh hasil
yang diinginkan. Dengan menggunakan komputer, eksekusi pengulangan
mudah dilakukan. Hal ini karena salah satu kelebihan komputer dibandingkan
dengan manusia adalah kemampuannya untuk mengerjakan tugas atau suatu
instruksi berulangkali tanpa merasa lelah, bosan, atau malas. Bandingkan
dengan pengendara mobil balap, suatu ketika pasti dia merasa lelah dan bosan
untuk berputar-putar mengendarai mobil balapnya.
Struktur pengulangan terdiri dari dua bagian :
1. Kondisi pengulangan, yaitu syarat yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan pengulangan. Syarat ini biasanya dinyatakan dalam ekspresi
Boolean yang harus diuji apakah bernilai benar (true) atau salah (false)
2. Badan pengulangan (loop body), yaitu satu atau lebih instruksi yang
akan diulang
Pada struktur pengulangan, biasanya juga disertai bagian inisialisasi dan
bagian terminasi. Inisialisasi adalah instruksi yang dilakukan sebelum
pengulangan dilakukan pertama kali. Bagian insialisasi umumnya digunakan
untuk memberi nilai awal sebuah variable. Sedangkan terminasi adalah
instruksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dilaksanakan.
Ada beberapa bentuk pengulangan yang dapat digunakan, masing-masing
dengan syarat dan karakteristik tersendiri. Beberapa bentuk dapat dipakai untuk
kasus yang sama, namun ada bentuk yang hanya cocok untuk kasus tertentu
saja. Pemilihan bentuk pengulangan untuk masalah tertentu dapat
mempengaruhi kebenaran algoritma. Pemilihan bentuk pengulangan yang tepat
bergantung pada masalah yang akan diprogram.
setelah badan loop.

CARA PENULISAN ALGORITMA



CARA PENULISAN ALGORITMA

Ada tiga cara penulisan algoritma, yaitu :
• STRUCTURED ENGLISH (SE)
SE merupakan alat yang cukup baik untuk menggambarkan suatu
algoritma. Dasar dari SE adalah Bahasa Inggris, namun kita dapat
memodifikasi dengan Bahasa Indonesia sehingga kita boleh menyebutnya
sebagai Structured Indonesian (SI). Algoritma
• PSEUDOCODE
Pseudocode mirip dengan SE. Karena kemiripan ini kadang-kadang SE
dan Pseudocode dianggap sama. Pseudo berarti imitasi atau tiruan atau
menyerupai, sedangkan code menunjuk pada kode program. Sehingga
pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program
sebenarnya. Pseudocode didasarkan pada bahasa pemrograman yang
sesungguhnya seperti BASIC, FORTRAN atau PASCAL. Pseudocode yang
berbasis bahasa PASCAL merupakan pseudocode yang sering digunakan.
Kadang-kadang orang menyebut pseudocode sebagai PASCAL-LIKE algoritma.
tampak seperti pada contoh 5.12.
• FLOWCHART
Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang
menunjukkan aliran (flow) di dalam suatu program secara logika. Flowchart
merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma
dalam bentu notasi-notasi tertentu.

Sumber : buku elektronik sekolah smk

PENGERTIAN ALGORITMA



PENGERTIAN ALGORITMA

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis. Masalah dapat berupa apa saja, dengan catatan
untuk setiap masalah, ada syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan algoritma. Konsep algoritma sering kali disetarakan dengan sebuah
resep. Sebuah resep biasanya memiliki daftar bahan atau bumbu yang akan
digunakan, urutan pengerjaan dan bagaimana hasil dari urutan pengerjaan
tersebut. Apabila bahan yang digunakan tidak tertera (tidak tersedia) maka
resep tersebut tidak akan dapat dikerjakan. Demikian juga jika urutan
pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil yang diharapkan tidak akan dapat
diperoleh.
Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan
syarat yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran
seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk
menyelesaikan masalah. Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu
permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki tingkat kerumitan yang
rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk
menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
Perhatikan algoritma sederhana berikut.
Contoh 5.10. Algoritma menghitung luas segitiga.
1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
4. Tampilkan Luas
5. Stop
Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada
lima langkah. Pada algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan.
Semua langkah dilakukan hanya satu kali.
Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma
ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada
nilai data untuk alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah
bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu
menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat,
misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input
nilai alas dan tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan dijalankan.
Sehingga algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
Contoh 5.11. Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga.
1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan
tinggi lebih besar dari nol maka lanjutkan ke langkah
ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
5. Tampilkan Luas
6. Stop
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan pokok tentang algoritma.
Pertama, algoritma harus benar. Kedua algoritma harus berhenti, dan
setelah berhenti, algoritma memberikan hasil yang benar.